WELCOME TO MY BLOG

Senin, 19 Desember 2011

Penjelajah Dunia dari Indonesia

Wajtu libur akhir semester tinggal menghitung hari nih. Dan pasti banyak orang yang merencanakan untuk liburan ke luar kota. Kalo bicara soal liburan, pasti orang-orang akan menghabiskan waktunya untuk pergi jalan-jalan. Tidak sedikit pula yang menghabiskan waktu liburan mereka dengan pergi keluar negeri. Kali ini ada beberapa orang dari Indonesia yang pergi menjelajah dunia, tapi bukan hanya sekedar untuk pergi melancong tapi ada tujuan khusus. Inilah mereka!

1. Bambang Hertadi Mas (penjelajah dengan sepeda)
Namanya Bambang Hertadi Mas, tapi lebih suka dipanggil dengan sebutan Paimo. Dengan sepedanya,
Paimo sudah menjelajahi hampir semua kota di Indonesia dan beberapa negara di lima benua.
Awal dari petualangannya dengan sepeda ketika dia duduk di bangku SMP. Waktu itu dia sering menempuh perjalanan sepeda antar kota, antar provinsi, bahkan antar pulau. Dalam petualangannya gurun-gurun dan dataran tinggi hingga pegunungan terkenal di seluruh dunia telah didatanginya dengan sepeda kesayangannya. Bahkan 56 gunung di seluruh dunia telah didakinya. Dan 11 gunung di antaranya, dengan bersepeda atau menenteng sepeda. Rekornya adalah melintasi 3 negara di Amerika Latin sejauh lebih dari 5.400 km, mencapai puncak gunung tertinggi di Afrika dengan ketinggian 5.896 di atas permukaan laut dan menuruni gua sedalam 284 m. Dan masih ada sejumlah obsesi bersepeda Paimo berikutnya.

2. Herman Wenas (penjelajah dengan jalan kaki)
Penjelajah yang satu ini cukup unik, karena untuk menjelajah dia tidak menggunakan alat transportasi. Herman Wenas melakukan penjelajahan keliling dunia hanya dengan berjalan kaki. Berawal dari hobinya berjalan kaki, kemudian ia mulai latihan dengan jarak sejauh 7.500 km ditempuhnya berjalan kaki di Singapura, Malaysia, Cina, Hongkong hingga Amerika Serikat. Kemudian jarak 1000 km ditempuhnya di Indonesia selama 33 hari, yang membuat namanya tercatat di Museum Rekor Indonesia-MURI. Setelah itu, dalam rangka penggalangan dana pendidikan untuk anak-anak tak mampu di Indonesia, Herman Wenas kembali berjalan kaki sejauh 3.000 km di Korea Selatan dan Amerika Serikat.

3. Fazham Fadlil (penjelajah denagn kapal layar)
Fazham Fadlili atau dipanggil Sam, menaklukan dunia dengan mengarungi lautan. Ia menggunakan kapal layar dan hanya seorang diri. Saat usia 20 tahun, Sam nekat menggelandang secara ilegal di New York, Amerika Serikat.
Ia kabur dari kapal saat kapal pesiar tempatnya bekerja bersandar di pelabuhan kota itu. Dan New York membuainya dengan berbagai pengalaman hidup hingga 20 tahun lamanya.
Hingga akhirnya, jiwa baharinya memanggil kembali. Ditinggalkannya segala kenikmatan hidup di New York, demi keinginan berlayar jauh. Tak tanggung-tanggung, Indonesia ingin didatanginya dengan kapal layar kecil sepanjang 12 meter.
Dan akhirnya, pelayaran dari pelabuhan New York, melintasi samudera Atlantik, Lautan Karibia, melewati terusan Panama, membelah samudera Pasifik hingga menyusuri selat-selat dan laut di Indonesia bagian timur, Sam berlabuh di Tanjung Priok Jakarta. Hampir separuh wilayah air di bumi diarunginya. Selesai? Tidak. Sam masih ingin berlayar lagi.


4. Jeffry Polnaja
Sedangkan bagi JJ, sapaan akrab Jeffrey Polnaja, berkeliling dunia dengan sepeda motor adalah lentera jiwanya. Pehobi otomotif asal Bandung ini, sukses melintasi 3 benua, Asia, Afrika dan Eropa dengan motor BMW R1150GS Adventure. 72 negara telah disinggahinya selama 2 tahun 8 bulan. Perjalanan ini dilakukannya dengan tema Ride For Peace. Menyebarkan pesan perdamaian dari Indonesia ke seluruh dunia.Total sekitar 120.000 km telah ditempuh JJ bersama motornya. Itu sama artinya sejauh tiga kali keliling bumi. Bulan Mei mendatang, JJ akan berangkat lagi. Benua Australia dan Amerika adalah ladang penjelajahan JJ selanjutnya. 

5. Alm. Norman Edwin

Norman Edwin, anak lelaki yang berdarah Palembang-Cirebon. Sejak kecil dia sudah menyukai kegiatan yang berbau petualangan. Ketika SMA, dia sudah beberapa kali melakukan pendakian gunung. Hingga kegiatan pendakiannya makin menggila ketika ia bergabung dengan Mapala UI. Bisa dikatakan, Norman hampir menguasai seluruh bidang petualangan di alam bebas.
Pada waktu itu dunia petualangan berupa kegiatan mendaki gunung (hiking), panjat tebing (rock climbing), telusur goa (caving), berlayar (sailing), arung jeram (rafting), menyelam (diving) atau terjun payung. Dari semua dunia itu, hanya diving dan terjun payunglah kiprah Norman tidak begitu santer terdengar. Norman Edwin, si Beruang Gunung, petualang sejati yang paling handal dan diandalkan juga paling kharismatis.
Ia menjadi orang pertama yang mempopulerkan arung jeram serta telusur goa di Indonesia. Ia juga menjadi satu-satunya orang Indonesia yang memiliki sertifikat lisensi teknik penyelamatan goa dari Amerika Serikat. Ia petualang Indonesia (pada masa itu) yang sudah merambahi benua Amerika, Afrika, Asia, Eropa, Australia, hingga daerah Alaska.
Ia diketemukan tewas tertelungkup di bawah timbunan salju pada 2 April 1992 oleh tim pendaki dari negara lain yang kebetulan melewati jalur itu. Tangannya menggenggam erat kapak es dan seakan sedang menancapkan kapak es itu guna menahan tubuhnya yang ditutupi salju di ketinggian 6.700 meter, hanya sekitar 200 meter dari puncak Aconcagua, perbatasan Argentina – Chile.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers