WELCOME TO MY BLOG

Sabtu, 14 Desember 2013

Profesi yang Menurun Citranya di Mata Masyarakat Indonesia

Setiap orang pasti ingin memiliki profesi yang dapat membuat kita merasa dihormati dan dihargai oleh orang lain. Atau bahkan ingin oleh orang-orang sekitar. Namun karena berbagai orang-orang yang telah memiliki profesi yang dihormati tersebut, justru malah membuat profesi yang dijalaninya menjadi turun wibawanya di mata masyarakat. Memang tidak semua orang memiliki profesi tersebut melakukan tindakan yang dapat membuat wibawa profesi tersebut turun, hanya beberapa oknum saja. Justru karena ulah oknum tersebut membuat citra jelek terhadap profesi tersebut. Nah apa saja profesi yang citranya mulai luntur di masyarakat? Mari kita simak.


1. Polisi
 Polisi harusnya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat. Tapi jika kita menyimak berita beberapa waktu terakhir banyak berita miring tentang citra miring terhadap kepolisian. Salah satu yang paling mencolok adalah seperti ilustrasi gambar di atas. Saat terjadi razia kendaraan bermotor banyak pengguna kendaraa yang saat itu jelas-jelas telah melakukan pelanggaran dapat dengan leluasa melanjutkan perjalanannya kembali. Dengan salam tempel istilahnya atau uang damai pelaku pelanggaran lalu lintas dapat melanjutkan perjalannya kembali. Pelanggar lalu lintas harusnya mendapat surat tilang dan harus menjalani sidang di untuk membayar denda atas pelanggaran yang dilakukannya. Tapi bukan kepada oknum polisi yang menilang. Bukan hanya ulah polisi lalu lintas saja yang menurunkan citra lembaganya. Masih ingatkah dengan kejadian oknum polisi yang mabuk dan membuat keributan di salah satu pesta pernikahan. Ya meskipun itu dikatan pesta pernikahan temannya yang juga anggota polisi, hal itu tidak pantas dilakukan oleh seorang anggota polisi. Apalagi oknum tersebut juga mengenakan seragam kepolisian saat sedang mabuk.

2. Hakim 
 Profesi berikutnya adalah hakim. hakim harusnya memerikan putusan hukuman kepada pelaku kejahatan dengan seadil-adilnya. Namun dalam beberapa kasus, para oknum hakim ini justru seperti tebang pilih dalam memberiakan putusannya. Bayangkan saja, putusan hukuman yang diterima oleh pencuri sendal dan seorang koruptor hampir sama, atau bahkan lebih berat bagi hukuman yang diteriam oleh pencuri sendal tersebut. Putusan tersebut menjadi tajam ke bawah dan tumpul ke atas, yang membuatnya jadi tidak adil.

3. Plitisi
 Sangat jelas dari ilustrasi di atas kenapa citra para politisi menjadi turun di mata masyarakat. Bagaimana tidak, saat sedang rapat mereka malah enak tidur. Padahal mereka adalah wakil rakyat yang seharusnya berjuang mengemukakan aspirasinya untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. karena mereka dapat duduk di kursi DPR juag karena kepercayaan dari masyarakat. Tapi kepercayaan tersebut di balas dengan enak-enakan tidur saat bekerja. Belum lagi ulah oknum politisi yang sering terlibat skandal, dan sikap korup setelah menjadi politisi. Menjadikan citra politisi turun di mata masyarakat.

4. PNS/Pegawai Negeri Sipil
 Satu lagi pegawai pemerintahan yang juga mendapat citra buruk, PNS. Pergi berbelanja saat jam kerja masih berlangsung, kemudian tidak serius saat menghadiri berbagai upacara. Belum lagi keseringan dari pegawai negeri sipil ini saat untuk dapat tepat waktu dalam bekerja. Seperti yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Pak Jokowi yang mendapati kantor pemerintahan masih sepi padahal sudah lewat dari jam masuk kantor.

Itulah beberapa profesi yang citranya menurun di mata masyarakat karena ulah beberapa oknum dalam instansi tersebut. Dan semoga kinerja mereka dapat lebih baik lag sebagai pengayom, pelayan, dan yang mewakili rakyat. Semoga juga meraka dapat memberikan contoh yang lebih baik bagi kita masyarakat umum.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers